Isu ini termasuk salah satu persoalan yang sering diperdebatkan oleh orang Kristen. Di tengah perdebatan ini sebenarnya ada satu hal yang diyakini bersama-sama. Mereka umumnya sama-sama setuju bahwa orang Kristen (dalam arti orang yang sungguh-sungguh mempercayai Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan) pada akhirnya akan berada di surga bersama-sama dengan Allah Tritunggal. Yang dipersoalkan adalah proses menuju ke sana.
Paling tidak ada tiga usulan yang populer: langsung ke surga, di tempat penantian sementara, di api penyucian. Untuk menjawab persoalan ini secara tuntas diperlukan uraian yang mendalam tentang arti surga (apakah surga itu tempat Allah berada atau di mana saja Allah berada secara khusus di situlah surga?) maupun perkembangan konsep tentang surga di dalam Alkitab (apakah surga yang ada sekarang sama dengan langit dan bumi yang baru nanti?). Kita juga perlu mengupas setiap usulan secara obyektif dan detil (apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing pandangan). Dalam artikel pendek ini, saya hanya akan memberikan argumen umum yang mendukung usulan pertama (roh orang Kristen langsung ke surga).
Alkitab beberapa kali memberikan petunjuk bahwa orang percaya yang meninggal dunia langsung berada di surga. Yang paling jelas adalah perkataan Yesus Kristus di kayu salib kepada salah satu penyamun: “Hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk 23:43). Istilah “Firdaus” merupakan ungkapan figuratif untuk surga. Kata ini merujuk pada sebuah taman yang begitu indah, sehingga layak digunakan sebagai gambaran bagi surga. Pemunculan di tempat lain mengarahkan kita untuk menafsirkan bahwa arti Firdaus sinonim dengan surga. Paulus pernah dibawa ke surga tingkat ketiga (2 Kor 12:2). Ia lalu menyamakan hal ini dengan diangkat ke Firdaus (2 Kor 12:4). Dalam penglihatan yang ia terima di Pulau Patmos, Yohanes melihat pohon kehidupan di Firdaus Allah (Why 2:7). Sulit dibayangkan seandainya taman ini tidak berada di surga.
Penambahan kata “hari ini” dalam ucapan Yesus Kristus kepada penyamun tersebut mengindikasikan bahwa sang penyamun tidak perlu menunggu sampai akhir zaman untuk berada di Firdaus (surga). Dia langsung berada dengan Yesus Kristus di Firdaus pada hari itu juga (yaitu pada saat kematiannya). Karena pada saat mati, roh/jiwa Yesus Kristus berada dalam tangan Bapa-Nya di surga (Luk 23:46), kita dapat menyimpulkan bahwa roh/jiwa penyamun itu pun berada di tempat yang sama.
Petunjuk lain dari Alkitab tentang roh orang Kristen di surga ada di Filipi 1:21-24. Pada saat menuliskan bagian ini Paulus sedang berada di dalam penjara (Flp 1:12-17). Ia menunggu keputusan kaisar apakah ia akan dibebaskan atau dihukum mati. Dalam masa-masa seperti inilah ia memberikan perenungan yang mendalam tentang kehidupan dan kematian. Hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Lalu, ia menyamakan kematian dengan “pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus” (Flp 1:23). Di tempat lain Paulus membicarakan kematian dalam ungkapan seperti ini: “Terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan” (2 Kor 5:8b). Bersama dengan Tuhan. Menetap pada Tuhan. Itulah ungkapan untuk keadaan roh orang Kristen yang meninggal dunia. Apakah Kristus berada di surga atau sebuah tempat penantian? Bukankah Alkitab berkali-kali menyatakan bahwa Kristus duduk di sebelah kanan Bapa di surga (Kis 7:55-56; Rm 8:34; Kol 3:1; Ibr 1:3; 8:1; 10:12; 12:2; 1 Pet 3:22)? Soli Deo Gloria.