Apakah Teori Big Bang Bertabrakan Dengan Alkitab?

Posted on 20/09/2020 | In QnA | Ditulis oleh Pdt. Yakub Tri Handoko | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/Apakah-Teori-Big-Bang-Bertabrakan-Dengan-Alkitab.jpg Apakah Teori Big Bang Bertabrakan Dengan Alkitab?

Diskusi tentang asal-muasal alam semesta sudah dilakukan sejak lama. Para filsuf Yunani kuno sudah memperdebatkan apakah alam semesta kekal (ada dengan sendirinya dari dulu) atau diciptakan (dari sebuah agen personal atau proses alamiah). Polemis yang sama masih bisa ditemukan sampai sekarang, baik di kalangan ilmuwan, teolog, maupun orang awam.

Salah satu teori yang sering dibicarakan dalam perdebatan ini adalah Bing Bang Teori (Teori Ledakan Besar). Ada beragam variasi dalam teori ini. Secara sederhana teori dapat diterangkan sebagai berikut. Pada mulanya ada sebuah entitas (entah zat, energi, gelombang, atau apapun itu). Entitas ini lalu mengembang (bahasa awam “meledak”) melalui proses tertentu yang berkelanjutan, lalu menjadi alam semesta seperti sekarang.

Apakah teori ini bisa diharmonisasikan dengan Alkitab? Dalam ungkapan lain, apakah seorang Kristen yang mempercayai Alkitab sebagai firman Allah bisa menerima teori ini sebagai penjelasan ilmiah bagi asal-usul alam semesta?

Jawaban untuk pertanyaan di atas bergantung pada penjelasan terhadap asal-usul entitas awal. Apakah entitas ini ada sejak kekal atau ada yang menciptakan? Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah keberadaan dan intervensi agen personal dalam semua prosesnya. Apakah semua proses yang ada benar-benar terjadi secara alamiah ataukah ada agen personal yang mengaturnya?

Menerima Teori Ledakan Besar sekaligus menerima Alkitab memang dimungkinkan, dengan catatan ada agen personal di awal dan seluruh prosesnya. Jika teori ini dipahami dari sudut ideologi ateistik, teori ini menjadi sukar untuk dipertahankan. Darimana entitas awal itu berasal? Apakah proses yang terjadi menurut hukum alam? Jika iya, mengapa sudah ada hukum alam sebelum alam semesta ada? Jika tidak, mengapa hasilnya bisa teratur? Jika hanya ada satu entitas, mengapa entitas itu bisa mengalami suatu reaksi alamiah? Bukankah sebuah reaksi menyiratkan minimal dua entitas yang berbeda?

Jika penganut teori ini juga meyakini bahwa Allah adalah sumber entitas awal dan berada di balik seluruh prosesnya, teori ini masih bisa disandingkan dengan catatan Alkitab. Kisah penciptaan di Alkitab tidak menginformasikan secara detil bagaimana alam semesta ini ada. Alkitab hanya mencatat bahwa semua terjadi melalui firman. Persoalannya, apa yang terjadi selama jeda waktu antara firman itu diucapkan dan penggenapannya tidak seberapa jelas. Apakah Allah berfirman lantas dalam sekejap (hitungan detik) muncullah terang, cakrawala, dsb.? Bisa saja “hari” di Kejadian 1 berdurasi ribuan atau jutaan tahun (lihat artikel sebelumnya tentang hari di penciptaan di https://rec.or.id/article_645_Apa-arti-hari-di-dalam-kisah-penciptaan).

Para teolog juga masih belum sepakat tentang penafsiran Kejadian 1:1-2. Apakah ayat 1 merupakan pengantar bagi seluruh Kejadian 1 (kisah penciptaan dinarasikan secara deduktif)? Ataukah ayat 1 merupakan tindakan awal sebelum tindakan-tindakan lain di hari 1-6? Saya sendiri lebih condong pada opsi ke-2 (John Sailhamer). Jika opsi ini diterima, ada kemungkinan jarak waktu antara ayat 1-2 dengan ayat 3-31 cukup lama. Kita tidak bisa memastikan berapa lama alam semesta yang sudah diciptakan di ayat 1 berada dalam keadaan yang belum tertata seperti di ayat 2.

Menyadari keterbatasan petunjuk dalam Alkitab kita sebaiknya tidak terlalu dogmatis dalam menyikapi Teori Ledakan Besar. Mungkin ada ruang untuk teori ini dalam kekristenan, asalkan dengan beberapa catatan yang sudah disinggung di depan. Dengan kat alain, pada dirinya teori ini tidak bertabrakan dengan Alkitab. Semua ditentukan oleh perspektif seseorang terhadap teori ini, entah teistik atau ateistik. Perspektif teistik jelas lebih masuk akal.

Walaupun demikian, dalam artikel ini saya tidak mengatakan bahwa Teori Ledakan Besar adalah benar. Saya hanya menunjukkan bahwa teori ini tidak selalu dan tidak pasti bertabrakan dengan ajaran Alkitab. Ada ruang penafsiran yang cukup lebar yang disediakan oleh Alkitab. Alkitab bukan buku ilmiah yang menyediakan semua informasi yang ingin kita ketahui.

Biarlah kita menanti eksplorasi ilmiah berikutnya untuk menguji kebenaran dari Teori  Ledakan Besar. Teori ini dipegang oleh mayoritas ilmuwan, tetapi bukan berarti teori ini pasti benar. Kalaupun benar, itu tidak membuktikan Alkitab keliru. Soli Deo Gloria.

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Pdt. Yakub Tri Handoko

Reformed Exodus Community