Permasalahan Mikhal memiliki anak atau tidak sebenarnya bukan masalah yang besar yang akan menjadi inti pembahasan kali ini. Utamanya, dalam LAI telah dituliskan secara jelas bahwa Mikhal, anak Saul (dan juga istri Daud) tidak mempunyai anak sampai dia mati (2 Sam. 6:23). Namun hal ini akan menjadi membingungkan jika membaca beberapa terjemahan bahasa Inggris yang menerjemahkan 2 Sam. 21:8 secara berbeda, misalnya:
But the king took the two sons of Rizpah the daughter of Aiah, whom she bore unto Saul, Armoni and Mephibosheth; and the five sons of Michal the daughter of Saul, whom she bore to Adriel the son of Barzillai the Meholathite (Jewish Publication Society)
Terjemahan Inggris lain yang juga menerjemahkan Mikhal yang memiliki lima anak adalah King James Version, Young Literal Translation serta LXX English Translaton (Banton). Bahasa Ibrani juga memakai kata mikal pada 2 Sam. 21:8. Sedangkan beberapa terjemahan Inggris lainnya menerjemahkan Merab, anak Saul, yang memiliki 5 anak (seperti ESV, NASB, NIV, RSV). LAI memakai Merab, bukan Mikhal, yang memiliki 5 anak:
Lalu raja mengambil kedua anak laki-laki Rizpa binti Aya, yang dilahirkannya bagi Saul, yakni Armoni dan Mefiboset, dan kelima anak laki-laki Merab binti Saul, yang dilahirkannya bagi Adriel bin Barzilai, orang Mehola itu,
Kemunculan nama 2 anak perempuan Saul, yaitu Merab dan Mikhal, memang cukup membingungkan. Memang, Merab dan Mikhal adalah anak-anak perempuan Saul seperti yang tercatavt dalam 1 Sam 14:49: ‘Anak-anak lelaki Saul ialah Yonatan, Yiswi dan Malkisua. Nama kedua anaknya yang perempuan: yang tertua bernama Merab, yang termuda bernama Mikhal’. Baik Merab ataupun Mikhal memiliki keterkaitan dengan raja Daud. Saul pernah menjodohkan Merab untuk diberikan kepada Daud setelah peristiwa Daud berhasil mengalahkan Goliat dan orang Filistin. Upaya penjodohan Daud dan Merab merupakan usaha licik Saul yang takut akan Daud dan keberhasilannya (1 Sam. 18:17-19). Namun ketika saat perjodohan itu tiba, Saul justru memberikan Merab kepada Adriel, orang Mehola. Alkitab tidak memberikan alasan Saul melakukan hal tersebut dan bagaimana respon Daud dengan keputusan Saul itu. Mungkin Daud tidak marah karena status menjadi menantu raja merupakan suatu kehormatan yang tidak dia bayangkan sebelumnya (ay. 18, 21). Adik Merab, yaitu Mikhal, justru jatuh cinta kepada Daud; dan ketika Saul mengetahuinya, Saul memanfaatkan situasi ini untuk memberikan Mikhal bagi Daud. Jadilah Daud akhirnya kawin dengan Mikhal. Alkitab mencatat bahwa pada suatu waktu tertentu Saul juga memberikan Mikhal kepada laki-laki lain untuk menjadi suaminya, yaitu Palti bin Lais, dari Galim (1 Sam 25:44). Tidak jelas alasan dari tindakan Saul itu, kemungkinan karena Daud lama meninggalkan Mikhal (Daud lama dikejar-kejar oleh Saul untuk dibunuh). Daud sempat merebut kembali Mikhal dari tangan suaminya (2 Sam. 3:14-16). Betapa ruwetnya cerita Saul dan Daud ini!
Kembali kepada inti permasalahan, jadi siapakah yang dimaksud dengan mikal dalam 2 Sam. 21:18? Apakah Mikhal atau Merab? Karena jika melihat keterangan yang mengikuti selanjutnya, yaitu ‘kelima anak laki-laki …… bin Saul, yang dilahirkannya bagi Adriel bin Barzilai, orang Mehola itu, maka akan tepat jika yang dimaksud mikal di sana adalah Merab karena dialah yang dikawinkan dengan Adriel dari Mehola (1 Sam 18:19), bukan Mikhal. Mikhal kawin dengan Daud dan tidak mempunyai anak sampai kematiannya. Tetapi mengapa Bahasa Ibrani memakai kata mikal daripada kata me’rab untuk merujuk pada Merab?
Bersambung……………