Apakah Arti Nama Habel? (Bagian 1)

Posted on 09/08/2020 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Pdt. Yakub Tri Handoko | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/apakah-arti-nama-habel.jpg Apakah Arti Nama Habel? (Bagian 1)

Dalam beberapa artikel sebelumnya, telah dijabarkan sedikit tentang arti nama Kain, anak Adam dan Hawa. Kali ini akan dipaparkan arti nama Habel. Hal ini menarik karena dibandingkan 2 anak Adam dan Hawa lainnya, yaitu Kain dan Set, penamaan Habel mendapatkan perlakuan yang berbeda. Bandingkan:

Kej. 4:1-2 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.

Kej. 4:25 Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."

Perhatikan, ketika Kain dan Set diberi nama, ada kalimat yang mengikutinya dan  menjelaskan arti nama tersebut. Tapi ketika Habel lahir dan diberi nama, tidak ada kalimat yang menyertai proses penamaannya. Alkitab hanya menuliskan pekerjaan  Habel selanjutnya, yaitu menjadi gembala kambing domba.

Sama seperti etimologi nama “Kain”, nama “Habel” (hebel) pun diliputi oleh ketidakjelasan. Dalam Alkitab kata Ibrani untuk habel, yaitu hebel memiliki arti “uap” atau “nafas” (Yes 57:13; Ams 21:6). Beberapa ahli menduga nama hebel berasal dari bahasa Akkadian ap/blu yang berarti “anak laki-laki”, sedangkan yang lain meyakini nama ini berkaitan dengan hebÄ“l yang berarti “kesia-siaan” (Pkt 1:2, 14; 2:11, 17, 21, 26, dst).

Teks tidak menyediakan petunjuk apa pun untuk memastikan persoalan di atas. Dua usulan terakhir tampaknya bisa dikesampingkan dengan mudah. Untuk apa orang masih perlu memberi nama bayi laki-laki yang dilahirkannya dengan “anak laki-laki” (ap/blu)? Mengapa Adam dan Hawa memilih arti “kesia-siaan” yang berkonotasi sangat negatif? Arti pertama terlihat lebih menjanjikan, walaupun kita tidak mungkin bisa mengetahui secara pasti mengapa Habel diberi nama uap atau angin. Apakah nama ini menyiratkan kesementaraan hidup setelah kejatuhan ke dalam dosa (3:18-19)?

Satu-satunya yang jelas tentang Habel adalah peranannya yang tidak dominan dalam kisah ini. Tidak ada keterangan apa pun tentang kelahirannya. Ia pun di ayat ini hanya disebut sebagai “saudara Kain”. Dalam kisah selanjutnya ia hanya melakukan sesuatu tetapi sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Jadi jika dari  namanya tidak dapat dipahami tentang Habel, maka darimanakah informasi tentang peranan Habel bisa didapatkan?

Hal lain yang bisa diketahui dari Habel adalah pekerjaannya. Ia adalah seorang penggembala. Tugas ini sebelumnya tidak muncul secara eksplisit, namun secara tersirat hal itu jelas sudah tercakup dalam tugas manusia sebagai gambar dan rupa Allah yang menguasai bumi dan semua binatang (1:26, 28; 2:19-20). Apa yang dilakukan Habel dapat dilihat sebagai berkat dari Allah, dalam arti manusia tetap diberi otoritas atas binatang (bdk. 9:2-3). Pekerjaan Habel juga mungkin sudah tersirat dari tindakan Allah yang memberikan pakaian dari kulit binatang kepada Adam dan Hawa. Sebagaimana Allah telah membunuh seekor binatang untuk memperbaiki relasi manusia dengan Allah, demikian pula Habel selanjutnya mempersembahkan korban binatang untuk menjaga relasinya dengan Allah.

Bersambung…………

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Pdt. Yakub Tri Handoko

Reformed Exodus Community