Pendahuluan:
Salah satu kebahagiaan bagi anak-anak (dan mungkin orang – orang dewasa juga) adalah ketika menerima hadiah pada hari Natal atau pada saat ulang tahun. Pada momen – momen itulah biasanya orang tua atau orang yang kita kasihi memberikan apa yang kita butuhkan, sehingga kadang-kadang kita sudah bisa menebak apa yang di dalam kertas pembungkus hadiah tersebut, tapi masih tetap ada perasaan “excited” untuk segera membukanya dan mencari tahu hadiah apa yang telah diberikan.
Itulah yang terjadi juga ketika kita membaca surat Efesus 1. Hadiah apa yang sebenarnya kita terima dari Allah? Dalam ayat 3, Paulus mengatakan Allah telah menghadiahi kita atau memberkati kita dengan segala berkat rohani yaitu kehidupan yang kekal. Kehidupan yang kekal itu kita peroleh dengan tergenapinya rencana keselamatan yang dirancangkan Allah. Kemudian Paulus memulai membuka bungkusan hadiah bagi kita. Paulus ringkaskan mengenai rencana keselamatan Allah melibatkan tiga pribadi Trinitas:
1. Bapa– sumber dari rencana keselamatan (4-6). Allahlah pemrakarsa dari keselamatan itu. Kita yang hadir di tempat ini yang merupakan orang – orang terpilih, orang – orang yang sejak dari semula sebelum dunia dijadikan telah dipilih untuk diselamatkan (4), bahkan kita ditetapkan (dipredestinasikan) untuk ditebus di dalam Yesus Kristus (5), tujuannya untuk apa? Untuk memuliakan Allah (6) Setelah Allah memilih dan menentukan orang – orang yang akan diselamatkan, siapa yang menjadi agen keselamatan? Yesus Kristus
2. Anak (Yesus) – agen keselamatan Paulus menjelaskan di ayat yang ke 7 bagaimana kita di selamatkan dan diampuni dosa kita hanya oleh darah Yesus Kristus, bahkan tidak sampai disitu saja, bahkan di ayat 8 – 12, Paulus menjelaskan melalui Yesus Kristuslah kita akan beroleh warisan sorgawi yaitu kehidupan kekal.
3. Warisan sorgawi itu akan terus kita miliki dengan dimateraikannya kita oleh Roh Kudus (13-14).
Apabila dalam kotbah 2 minggu berturut – turut kita sudah mempelajari karya Roh Kudus bagi dunia melalui kita dan peranan Roh Kudus dalam diri orang percaya khususnya dalam menuntun kita kepada seluruh kebenaran.
Hari ini kita akan belajar tentang peran Roh Kudus di dalam diri kita: terkhusus menjamin “hal-hal yang akan datang”. “hal – hal yang akan datang” seringkali dipersepsikan dengan hal – hal yang terjadi pada saat Tuhan datang kedua kali atau hal – hal tentang akhir zaman, namun sebenarnya “Hal-hal yang akan datang” yang akan kita bahas melalui kebenaran firman Tuhan hari ini berhubungan dengan persepsi terhadap peranan Roh Kudus yang membuat kita yakin dengan keselamatan yang kita terima.
Banyak orang Kristen berjuang meyakinkan diri dengan keselamatan yang telah mereka miliki. Di dalam upaya perjuangan mereka dalam meyakinkan diri, seringkali muncul beberapa pertanyaan di benak mereka: Ketika seseorang diselamatkan, apakah keselamatan yang diperolehnya berlaku untuk selamanya?
Apakah mungkin Allah mengambil kembali keselamatan yang sudah diberikan diakibatkan orang tersebut melakukan dosa tertentu?
Jika kita membayangkan dalam beberapa jam lagi akan menghadapi penghakiman di hadapan Allah yang Mahakudus dan akan berada di kehidupan kekal, apakah reaksi kita? Seharusnya, kita memiliki keyakinan dalam keselamatan yang sudah kita miliki.
Isi:
Mengenai keyakinan akan keselamatan yang sudah kita miliki, Terdapat 2 poin penting yang dapat dipelajari dari teks kita hari ini: Kalau kita kembali melihat urutan rencana keselamatan Allah itu sendiri, bagaimana Roh Kudus itu bisa ada di dalam diri setiap orang percaya?
1. Setelah mendengarkan Injil dan percaya kepada Yesus Kristus, seketika itu juga Roh Kudus hadir di dalam hidup orang percaya (13) Beberapa orang / gereja tertentu mengajarkan bahwa tidak semua orang percaya memiliki Roh Kudus di dalam hidupnya, tetapi harus mencari Allah supaya Roh Kudus itu hadir di dalam hidupnya. Mereka biasanya mengajarkan bahwa tanda seseorang sudah menerima Roh Kudus adalah dapat berbicara dalam bahasa roh. Mereka mendasarkan konsep ini pada beberapa teks dalam Kisah Para Rasul, serta Lukas 11:13, di mana Yesus mengatakan para murid bahwa Bapa surgawi akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.
Dan ada ajaran tertentu yang mengajarkan bahwa ada selang waktu antara percaya Kristus dan menerima Roh Kudus dan Roh Kudus itu hanya untuk beberapa saat diam di dalam diri kita setelah itu bisa hilang. Pandangan ini didasari oleh terjemahan Old King James, yang menyatakan, " in whom also after that ye believed, ye were sealed with the Holy Spirit of promise." Kata “after” menyiratkan selang waktu.
Tapi pandangan – pandangan tersebut sebenarnya merusak titik poin utama yang ingin dijelaskan oleh Paulus di ayat 13, yaitu bahwa semua orang percaya langsung menerima Roh Kudus pada saat mereka beriman kepada Kristus.
Dari Yohanes 14: 16-17, kita mengetahui bahwa Yesus menjanjikan kepada muridnya bahwa setelah Ia meninggalkan mereka, Bapa akan mengirim "Penolong yang lain, bahwa Dia akan bersamamu selamanya; yaitu Roh Kebenaran, yang dunia tidak dapat menerima, karena tidak melihat-Nya atau mengenal Dia, tetapi kamu mengenal Dia karena Dia berdiam dengan kamu dan akan ada di dalam kamu ". Kemudian, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid setelah kebangkitan-Nya , Dia tahu kebutuhan mereka untuk kehadiran Roh Kudus sampai mereka secara permanen menerima Dia tujuh minggu kemudian pada hari Pentakosta. Dengan demikian (Yohanes 20:22), "Dia menghembusi mereka dan berkata kepada mereka, 'Terimalah Roh Kudus." "Tepat sebelum Ia naik, Yesus mengatakan kepada murid-murid untuk menunggu di Yerusalem sampai hari Pentakosta. Dan kita tahu di dalam Kisah Para Rasul bahwa Tuhan memenuhi janjinya tepat pada hari Pentakosta. Dan setelah masa itu, semua orang percaya dalam Kristus menerima Roh Kudus, tanpa harus mencari atau meminta. Bahkan dalam 2 Korintus 1:22, Paulus menulis bahwa " Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita”, dan Paulus mengulanginya kembali dalam 2 Korintus 5: 5, " Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.”
Saat kita percaya kepada firman kebenaran tersebut dan percaya pada Kristus, maka Allah pada saat itu juga memateraikan kita dengan Roh Kudus dan Roh Kudus itu diberikan kepada kita sebagai janji-Nya atau tanda bahwa kita akan mewarisi semua berkat-berkat surga untuk selama-lamanya.
2. Ketika dimateraikan dengan Roh Kudus, maka semua orang yang percaya seharusnya memiliki keyakinan bahwa mereka milik Kristus selamanya (13b-14a) . a. Semua orang percaya yakin karena Roh Kudus merupakan materai dari janji Allah bagi setiap orang percaya (13b).
Materai menandakan: Perlindungan Materai digunakan untuk melindungi benda – benda yang ada di dalamnya supaya tidak dibuka. Prajurit Romawi memateraikan kubur Yesus supaya tidak ada satu orang pun yang mencuri jasad Yesus (Mat 27:66). Ketika seseorang percaya kepada Kristus, Dia memateraikannya dengan Roh Kudus, dan membuat keselamatan yang diterima oleh orang percaya itu aman. Tidak akan ada satupun yang mampu merusakan tanda yang sudah Allah berikan. Tanda kepemilikan
Materai menandai barang atau dokumen sebagai kepunyaan dari salah seorang yang memateraikannya, seperti contoh di dalam Yeremia 32:10. Sehingga, ketika Roh Kudus merupakan materai bagi orang percaya, maka hal tersebut menunjukkan bahwa kita bukan lagi milik diri kita sendiri. Kita telah dibayar lunas oleh Kristus dan kita milikNya. Tidak ada satupun yang dapat merampas kita dariNya (Roma 8:9). Keotentikan atau Keaslian Materai atau segel biasanya digunakan untuk menjamin keaslian sebuah dokumen. Contoh dari Alkitab: Ester 3:12 Contoh lain: Ketika kita mendapatkan ijazah dari sekolah biasanya ada cap sekolahnya untuk menandakan kevaliditasan dokumen tersebut. Sehingga kalau kita berbicara konteks firman Tuhan hari ini melalui materai yang dikerjakan oleh Roh Kudus, ia menjamin kita bahwa kita ini anaknya (Roma 8:14), dan tidak ada satu pihak pun yang dapat merampas kita dari Allah. Roh kuduslah jaminan keselamatan itu
b. terakhir di ayat 14a, hal yang sangat indah terdapat dalam ayat ini bagaimana roh Kudus sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan kekal yang kita terima. Roh Kudus merupakan hal pertama yang kita dapatkan dari janji hidup kekal itu. Kalau kehidupan kekal itu diibaratkan sebagai warisan dari Allah, maka warisan tersebut sudah diberikan Allah sebelum waktunya, karena biasanya ahli waris harus menunggu sampai sang pemberi warisan meninggal untuk mendapatkan warisan, tetapi sebagai orang percaya, kita menikmati segera warisan tersebut. Melalui Roh Kudus, kita bisa mengenal Allah dan memiliki hubungan pribadi dengan Allah, itulah yang disebut dengan surga pada masa kini. Dengan kehadiran Roh Kudus di dalam hidup kita seolah – olah kita sudah berada di kehidupan kekal bersama dengan Allah. Karena kita sudah bisa mereka sukacita di dalam dunia yang penuh dengan dosa ini, kita bisa merasakan keintiman hidup bersama dengan Tuhan dan bisa mengenal Tuhan lebih lagi. Kita telah mencicipi kehidupan kekal itu dengan kehadiran Roh Kudus di dalam kehidupan kita.
Aplikasi:
Jika kita telah percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat, maka Allah memberi Roh Kudus sebagai materai dan jaminan hidup kekal kepada kita. Ketika kita sudah dimateraikan oleh Roh Kudus maka kita telah dibayar lunas sehingga bagian kita seperti ayat 14b katakan yaitu kita harus hidup memuji dan memuliakan Dia. Dengan kata lain, kita tidak akan pernah bisa hidup memuliakan Tuhan jika kita masih ragu – ragu dengan keselamatan yang telah kita terima. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita kembali akan doktrin keselamatan bahwa keselamatan yang kita terima tidak akan pernah hilang. Tetapi dalam hal ini bukan berarti kita bisa hidup sembarangan dan seenaknya. Ada bagian kita dimana kita harus terus lakukan yaitu hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Kehadiran Roh Kudus di dalam hidup kita itu seharusnya mempengaruhi cara kita berdoa, berpikir, berkata – kata, bertindak bahkan terlebih lagi seharusnya kehadiran Roh Kudus di dalam hidup kita seharusnya mempengaruhi cara hidup kita.