Sejarah Singkat Penerjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Inggris (Bagian 10)

Posted on 16/06/2019 | In Do You Know ? | Leave a comment

(Lanjutan tgl 09 Juni 2019)

English Revised Version (ERV)

Setelah lebih dari 250 tahun KJV menduduki posisi teratas sebagai versi yang paling digemari oleh orang-orang yang berbahasa Inggris, maka selama rentang waktu itu pula tidak ada pertimbangan untuk merevisi KJV tersebut. Namun sekitar tahun 1850-an, sebuah rapat Church of England di Canterbury berinisiatif untuk merevisinya. Para penterjemah setuju kalau mereka akan membuat sedikit mungkin perubahan. Untuk PL-nya, mereka tetap memakai Masoret Teks, sedangkan teks PB-nya jauh lebih baik dari KJV.

Tahun 1881 diterbitkanlah versi PB dari English Revised Version di Inggris. Sedangkan seluruh PL danPB baru diterbitkan tahun 1885. ESV ini, jika dilihat dari akurasi teksnya jauh lebih tepat dari KJV, namun dari sisi gaya irama dan alur, ESV kurang dapat mengalahkan gaya yang dimiliki oleh KJV.

ERV berhasil menarik simpati banyak orang sehingga posisi KJV mulai goyang. Salah satu keunikan lain yang dimiliki ESV adalah ketidakmunculan kitab-kitab Apokrifa sehingga jumlah kitab yang ada dalam ESV hanyalah 66 kitab. Perlu diketahui, bahwa sebelum tahun 1880-an, semua Alkitab (baik Protestan maupun Katolik) memasukkan 80 kitab: 66 kitab-kitab kanonik dan 14 kitab-kitab Apokrifa. Bahkan KJV 1611 selain memuat 14 kitab-kitab Apokrifa, juga memuat ancaman raja James I berupa denda uang yang banyak dan hukuman setahun mendekam di penjara yang ditujukan bagi siapa saja yang berani mencetak Alkitab tanpa disertai Apokrifa. 

 

American Standard Version (ASV)

Orang-orang Amerika meresponi kemunculan ERV dengan menerbitkan versi yang hampir identik dengan ERV, yaitu American Standard Version (ASV) pada tahun 1901. Gereja-gereja Amerika menerima ASV  dengan tangan terbuka, bahkan selama beberapa dekade dianggap sebagai versi Alkitab bahasa Inggris modern yang paling unggul. Pada tahun 1971, ASV direvisi dan akhirnya munculllah New American Standard Version Bible (NASV atau NASB atau NAS). Versi revisi ini dipandang oleh banyak sarjana Kristen Injili dan para penerjemah sebagai terjemahan yang paling akurat, diterjemahakan kata per kata dari bahasa aslinya, yaitu Ibrani dan Yunani. Namun walaupun banyak diterima di kalangan akademisi, namun ada pula yang mengkritiknya sebagai terjemahan yang terlalu literal (karena memang menekankan akurasi-nya) sehingga kurang mudah dipahami dalam percakapan bahasa Inggris. 

 

New International Version (NIV)

Karena alasan terjemahannya yang terlalu literal, maka pada tahun 1973 muncullah New International Version (NIV). NIV menawarkan model terjemahan yang mempergunakan persamaan kata yang dinamis, tidak menekankan terjemahan kata per kata, tetapi frase per frase dan kemudahannya untuk dibaca atau dipahami. Namun ada pula yang mengkritiknya dengan menyebut NIV sebagai Nearly Inspired Version. Di tengah segala bentuk kritikan dan dukungan terhadap kemunculan NIV, NIV merupakan terjemahan Alkitab bahasa Inggris modern yang paling laku dijual (best selling) dibanding semua versi yang pernah diterbitkan.     

Bersambung……………..

Nike Pamela