Terlepas dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, beberapa penafsiran muncul sehubungan dengan Samuel yang bukan keturunan Lewi (berdasarkan keterangan 1 Sam. 1) namun tetap melayani di Bait Allah di Silo. Ada yang mengatakan bahwa Samuel diadopsi oleh imam Eli sejak dia diserahkan oleh ibunya, Hana, untuk melayani Allah (1 Sam. 1:27-28). Dengan status anak adopsi dari imam Eli, maka Samuel mempunyai hak istimewa untuk berfungsi sebagai seorang dari keturunan Lewi. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Samuel menjadi pelayan di Bait Suci berdasarkan nazar yang disampaikan Hana, ibunya, kepada Tuhan : TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya (1 Sam. 1:11).
Dua penafsiran di atas tampak meyakinkan dan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi masalah ini. Namun masalahnya, Alkitab dan tradisi-tradisi Yahudi lainnya tidak mendukung anggapan bahwa imam Eli memang mengadopsi Samuel sehingga Samuel memperoleh akses dengan tugas keimaman gara-gara status adopsinya itu. Selain itu juga, tidak ada petunjuk bahwa Samuel dapat mengambil peran keimaman hanya akibat nazar ibunya kepada Tuhan. Mungkin jika ini terjadi dalam konteks orang modern, hal ini sangat dapat diterima; tetapi hal ini disangsikan terjadi dalam konteks keimaman orang Israel kuno. Dengan pola berpikir yang demikian, maka seharusnya Samuel haruslah berasal dari garis keturunan Lewi jika memang dia dapat terlibat dalam tugas keimaman di bait Allah di Silo.
Data ini sesuai dengan keterangan dalam 1 Taw 6. Teks ini mungkin tidak terlalu seterkenal 1 Sam 1:1 yang mencatat tentang keluarga Samuel. Apakah Samuel yang dimaksud dalam 1 Taw. 6 adalah Samuel yang sama dalam kisah 1 Sam?
1 Sam. 1 -------- 1 Taw. 6:26-27
Samuel -------- Samuel
Elkana -------- Elkana
Yeroham -------- Yeroham
Elihu -------- Eliab
Tohu -------- Nahat
Zuf -------- Zofain
Dalam 1 Sam. 8:2 dikatakan bahwa anak Samuel adalah Yoel dan Abia (bdg. 1 Taw. 6:28). Memang ada ketidaksamaan nama dari versi Samuel dan Tawarikh, yaitu mulai dari Elihu, Tohu dan Zuf (di 1 Samuel 1) dan Eliab, Nahat dan Zofai (di 1 Taw 6). Tetapi jika kita mempelajari lebih jauh tentang nama-nama yang seringkali berbeda di kitab Samuel dan Raja-raja dengan versi Tawarikh, maka kesimpulan yang rata-rata didapatkan hanyalah sekedar variasi nama tapi merujuk pada pribadi yang sama. Namun jika melihat susunan di atas, maka dari kakek Samuel (Yeroham) hingga Samuel (dan juga kesamaan nama kedua anak Samuel), jelas benar itu merupakan data keturunan Samuel, apalagi jika ditambahkan kesesuaian dengan nama Yoel dan Abia, anak-anak Samuel. Hal ini semakin kuat jika kita membaca 1 Taw 6:33 yang menyatakan Yoel bin Samuel merupakan bagian dari tugas keimaman Lewi, maka kita diyakinkan bahwa Samuel memang berasal dari garis keturunan Lewi.
Memang ada upaya yang mencurigai bahwa daftar keturunan dalam 1 Taw 6 ditampilkan untuk ‘menyelamatkan’ Samuel yang bukan keturunan Lewi. Namun jika melihat bagaimana kitab Tawarikh menampilkan sosok Samuel, justru di Tawarikh Samuel tidak mempertunjukkan tindakan atau kegiatan keimaman. Di Tawarikh Samuel disebut dengan nabi atau pelihat (1 Taw. 9:22; 11:13; 26:28; 29:29; 2 Taw. 35:18). Jadi tidaklah benar bahwa kemunculan daftar keturunan Samuel dari garis keturunan Lewi di Tawarikh dipaksakan untuk ada di sana.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan keterangan dalam 1 Sam. 1:1 tentang bapak Samuel, Elkana? Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. Membaca sekilas kalimat di atas memang ada indikasi langsung bahwa Elkana berasal dari keturunan Efraim, bukan Lewi. Namun jika melihat sejarah tentang orang Lewi yang tidak mendapatkan pembagian daerah ketika Yosua membagi-bagikan tanah di Kanaan (Yosua 13:3-4), kita mengetahui bahwa mereka hanya mendapatkan kota untuk didiami dan tanah penggembalaan untuk ternak mereka. Lokasi tenpat tinggal Elkana (dari suku Kehat : 1 Taw 6:22) yang berada di area suku Efraim sangat didukung oleh beberapa catatan Alkitab, misalnya:
Kaum-kaum keturunan Kehat, yakni orang Lewi yang masih tinggal dari antara keturunan Kehat, mendapat kota-kota yang dengan undian kepada mereka dari suku Efraim (Yos. 21:20)
Kaum-kaum yang lain dari keturunan Kehat mendapat kota-kota dari suku Efraim sebagai daerah mereka (1 Taw. 6:66)
Dengan keterangan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, ada 2 kesimpulan yang bisa didapakan. Pertama, Samuel memang berasal dari keturunan Lewi sehingga jika dia terlibat dalam tugas keimaman di Bait Suci Silo di bawah bimbingan imam Eli, hal itu merupakan sesuatu yang elah sesuai dengan aturan keimaman. Kedua, keterangan tentang asal usul bapak Samuel, yaitu Elkana dalam 1 Sam 1 :1 yang dapat ditafsirkan bahwa Elkana (dan Samuel) bukan dari golongan Lewi dapat dijelaskan sebagai berikut: secara garis keturunan mereka adalah orang Lewi, secara geografis mereka tinggal di Efraim sehingga tidaklah salah jika terjemahan menyebutnya dengan ‘seorang Efraim’.