Mungkinkah Salah Satu Pencuri yang Mati Tersalib Di Samping Kristus akan Bersama-sama Dengan-Nya Di Dalam Firdaus Hari Itu Juga (Luk. 23:43)?

Posted on 22/08/2021 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Denny Teguh Sutandio | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Mungkinkah-Salah-Satu-Pencuri-yang-Mati-Tersalib-Di-Samping-Kristus-akan-Bersama-sama-Dengan-Nya-Di-Dalam-Firdaus-Hari-Itu-Juga-Lukas-23-43.jpg Mungkinkah Salah Satu Pencuri yang Mati Tersalib Di Samping Kristus akan Bersama-sama Dengan-Nya Di Dalam Firdaus Hari Itu Juga (Luk. 23:43)?

Setiap kita pasti pernah berjanji dan dijanjikan oleh orang lain. Apa jadinya jika kita dijanjikan sesuatu oleh orang lain, tetapi orang lain itu tidak menepatinya? Hal itulah yang mungkin kita kira yang dialami oleh salah satu pencuri yang mati tersalib di samping Kristus. Kok bisa? Mungkin kita berpikir bahwa pencuri itu kan dijanjikan Tuhan Yesus akan bersama-sama-Nya di dalam Firdaus pada hari itu (yaitu pada waktu Kristus disalib pada hari Jumat), tetapi Kristus bangkit baru pada hari Minggu, apakah ini berarti ia akan ke Firdaus pada hari Minggu?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami “hari ini” dan “Firdaus.” Kata “hari ini” merupakan kontras dengan apa yang dikatakan pencuri itu di ayat 42. Di ayat 42, pencuri itu berkata kepada-Nya, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Apa yang ia katakan berarti ia berharap akan Ia akan mengingatnya di masa depan ketika Ia memerintah sebagai Raja. Tetapi Yesus menjawab bahwa bukan nanti ia akan bersama-Nya, tetapi “hari ini.” “Hari ini” dalam teks Yunaninya sēmeron merujuk pada kesegeraan (2:11; 4:21; 5:26; 13:32–33; 22:34, 61). Dengan kata lain, “hari ini” merujuk pada hari kematian Yesus (Darrell L. Bock, Luke Volume 2: 9:51-24:53, 1857 dan Robert H. Stein, Luke, 593).

Kata “Firdaus” dalam teks Yunani paradeisō berasal dari kata paradeisos. Kata ini di PL merujuk pada “taman” yang bersifat non-eskatologis (Kejadian 2:8; 13:10; Nehemia 2:8; Kidung Agung 4:13; Pengkhotbah 2:5). Istilah ini kemudian merujuk pada taman eskatologis atau firdaus (Yesaya 51:3; Yehezkiel 28:13; 31:8). Dalam Yudaisme, ini merujuk pada tempat tinggal orang benar (1 Henokh 17–19; 32.3; 60.8; 61.12; 2 Henokh 65.10; T. Levi 18.10–11; T. Dan 5.12; Mzm. Sol 14.3; Sipre 307,3 pada Ul 32:4 [= Neusner 1987: 2.319]; SB 2:264).23 Arndt dengan tepat menyamakan maknanya dengan pangkuan Abraham, sebuah gambar yang juga menonjolkan penerimaan segera setelah kematian (Lukas 16:23). Frasa tersebut muncul dalam dua teks PB lainnya, 2 Korintus 12:4 dan Wahyu 2:7 di mana keduanya tampaknya menyinggung alam surgawi di mana orang-orang benar dikumpulkan. Dengan kata lain, “Firdaus” merujuk pada dunia orang mati yang disediakan bagi orang-orang percaya yang meninggal dalam iman sebelum mereka nantinya masuk ke dalam kemuliaan Allah di sorga. Jadi, Yesus menjanjikan penjahat ini bahwa hari ini dia akan bersama-Nya, diselamatkan, dan hidup di antara orang benar (Kisah Para Rasul 3:21; 7:55) (Bock, Luke Volume 2: 9:51-24:53, 1857, Stein, Luke, 593, dan Gleason L. Archer, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, 627).

Dari pengertian dua kata ini, maka kita dapat menyimpulkan bahwa di Firdaus, roh Tuhan Yesus dan pencuri itu bertemu secara sadar setelah keduanya meninggal pada hari Jumat sore (bdk. Luk. 16:19-31). Pada saat kedatangan Kristus kedua kalinya, ia bersama-sama orang percaya akan diangkat ke kemuliaan Allah di Sorga (Archer, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, 627 dan Stein, Luke, 593). Jadi pencuri tersebut sangat mungkin bersama dengan Kristus di dalam Firdaus pada saat Kristus mengatakannya.

Photo by Sangia on Unsplash
https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Denny Teguh Sutandio

Reformed Exodus Community