Mungkinkah Matius 20:20 Cocok Dengan Markus 10:35?

Posted on 08/08/2021 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Denny Teguh Sutandio | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Mungkinkah-Matius-20-20-Cocok-Dengan-Markus-10-35.jpg Mungkinkah Matius 20:20 Cocok Dengan Markus 10:35?

Apa jadinya jika satu peristiwa ditonton oleh dua orang dan laporan dari dua orang itu berbeda? Kemungkinan laporan pertama benar, kemungkinan kedua adalah laporan kedua benar, kemungkinan ketiga adalah kedua-duanya benar, namun beda penekanan, atau kemungkinan terakhir kedua laporan ini salah karena dua orang ini hanya saksi, bukan pelaku peristiwa. Bagaimana dengan kisah yang sama yang dicatat secara berbeda oleh Matius dan Markus tentang Yakobus dan Yohanes? Di Matius 20:20-21, Matius mencatat bahwa ibu Yakobus dan Yohanes datang kepada Yesus dan meminta-Nya agar anak-anak mereka ditunjuk sebagai orang-orang-Nya yang paling berkuasa kelak di dalam Kerajaan-Nya, namun di Markus 10:35, Markus mencatat bahwa Yakobus dan Yohanes sendiri lah yang datang kepada Yesus dan meminta-Nya agar mereka menjadi orang-orang-Nya yang paling berkuasa kelak. Dari dua catatan ini, mana catatan yang benar?

Dua catatan Matius dan Markus sama-sama benar, namun ada beberapa kemungkinan penekanan di Injil Matius. Kemungkinan pertama adalah meskipun ibu dan dua anaknya laki-laki sama-sama memohon kepada Kristus (Mat. 20:20), namun ibu mereka yang membuka jalan untuk mendekati Kristus, baru setelah itu, kedua anak mereka mengulangi permintaan ibu mereka bagi kepentingan mereka sendiri. Mengapa ibu mereka yang membuka jalan permohonan kedua anaknya kepada Kristus? Karena kemungkinan ibu Yakobus dan Yohanes adalah saudara Maria ibu Yesus, sehingga ibu Yakobus dan Yohanes dapat “mendesak” Yesus dengan alasan keluarga (Gleason L. Archer, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, 564 dan Leon Morris, Injil Matius, 517).

Kemungkinan kedua adalah meskipun ibu dan kedua anaknya sama-sama memohon kepada Kristus, Craig L. Blomberg menafsirkan bahwa kedua anaknya yang menyuruh ibunya untuk meminta kepada Kristus. Hal ini nampak dari perubahan objek perkataan Kristus dari si ibu di ayat 21 (“Apa yang kaukehendaki?”) yang menggunakan kata ganti orang kedua tunggal menjadi Yakobus dan Yohanes di ayat 22 yang menggunakan kata ganti orang kedua jamak (“Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?”) (Craig L. Blomberg, Matthew, 306).

Kemungkinan ketiga adalah meskipun ibu dan kedua anaknya sama-sama memohon kepada Kristus, Matius tidak mencantumkan Yakobus dan Yohanes yang meminta kepada Kristus untuk menghindari kesan bahwa Yakobus dan Yohanes menantang posisi prioritas yang telah diberikan Kristus kepada Petrus dalam 16:18 (Donald A. Hagner, Matthew 14-28, 580). Sedangkan Markus mencatat nama Yakobus dan Yohanes karena kedua murid Kristus adalah fokus kisah ini (R. T. France, Matthew, 292). Hal ini ditunjukkan dengan reaksi kesepuluh murid Kristus yang marah kepada Yakobus dan Yohanes (Mrk. 10:41) dan diakhiri dengan pengajaran Kristus di ayat 42-45 tentang prinsip melayani, bukan ingin menjadi orang yang berkuasa.

Dari ketiga kemungkinan ini, kita melihat adanya perbedaan penekanan antara Matius dan Markus di mana Matius menekankan ibu Yakobus dan Yohanes, sedangkan Markus menekankan Yakobus dan Yohanes, namun perbedaan penekanan tidak menunjukkan adanya kontradiksi. Sesuatu dapat disebut kontradiksi jika Markus mencatat Yakobus dan Yohanes meminta kepada Kristus, sedangkan Matius mencatat Yakobus dan Yohanes tidak meminta. Namun kisahnya tidak demikian. Meskipun ada perbedaan penekanan di antara Matius dan Markus, inti cerita ini adalah pengajaran Kristus tentang pentingnya melayani (Mat. 20:26-28; Mrk. 10:43-45).

Photo by Kiwihug on Unsplash
https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Denny Teguh Sutandio

Reformed Exodus Community