Mengapa Salomo menggunakan motif pohon korma di dinding Bait Allah (1Raj. 6:29, 32, 35; bdk. Yeh. 41:18-20)

Posted on 11/04/2021 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Denny Teguh Sutandio | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2021/05/Mengapa-Salomo-menggunakan-motif-pohon-korma-di-dinding-Bait-Allah-1Raj.-6-29-32-35-bdk.-Yeh.-4118-20.jpg Mengapa Salomo menggunakan motif pohon korma di dinding Bait Allah (1Raj. 6:29, 32, 35; bdk. Yeh. 41:18-20)

Bagi seseorang yang suka lukisan, maka ia akan berusaha menghias kamarnya dengan lukisan. Mirip dengan itu, Salomo menghias segala dinding Bait Allah di ruang dalam dan luar dengan gambar kerubim, pohon korma, dan bunga mengembang. Mengapa Salomo menggunakan motif pohon korma di dinding Bait Allah? Kita akan melihat terlebih dahulu pohon korma/palem (Phoenix dactylifera).

Phoenix dactylifera cukup umum di Palestina dan Mesir. Pohon ini dapat hidup hingga dua ratus tahun dan hanya berkembang sepenuhnya setelah tiga puluh tahun. Pohon palem tampaknya tumbuh subur di daerah sekitar Yerikho, karena Alkitab menyebutnya ‘kota pohon palem’ (Ul. 34.3). Yosefus menegaskan hal ini dalam Jewish Wars (IV.8.3) (Fauna and Flora of the Bible, 161-162). Pohon korma liar tersebar luas di dekat sungai payau dan mata air di sepanjang Sahara dari Samudera Atlantik hingga Teluk Persia, membentuk oasis liar yang dihuni oleh komunitas tumbuhan saline (berkaitan dengan garam) atau semi-saline. Dari oasis yang baru terbentuk inilah - yang berlimpah dengan Lembah Aravah - pohon palem ditanam (Michael Zohary, Plants of the Bible, 60).

Batang tunggalnya lurus, tinggi, sangat kuat, dan tidak bercabang. Tinggi batang ini mencapai 18 hingga 24 m. Batang yang tidak bercabang ini berakhir dalam lingkaran daun besar. Dalam bahasa Ibrani, daun pohon palem disebut kippah, kata yang berasal dari ‘tangan.’ Daun palem mungkin memiliki kemiripan dengan tangan manusia dengan jari-jari yang terentang. Namun, kita mungkin menemukan lebih banyak kemiripan antara daun palem dan bulu. Daun dari pohon korma ini sangat besar sering kali sepanjang lebih dari 2 meter (6 kaki). Akarnya kuat dan berserat. Dengan karakteristik ini, maka sosok pohon korma mencolok, terutama saat berada di gurun dengan sedikit vegetasi lain. Dilihat dari kejauhan, bentuk pohon palem sangat menarik, dan sering digunakan sebagai ornamen oleh para arsitek (bdk. 1Raj. 6:29; Yeh. 40:16 and 41:18). Tidak hanya indahnya pohon korma tetapi juga merupakan dasar keberadaan di daerah gurun, menyediakan bahan bangunan dengan daun-daun untuk ilalang, batang kayu untuk konstruksi (meskipun batangnya kecil nilainya sebagai kayu gergajian), dan naungan. Ini adalah ikon peradaban gurun, sehingga tidak heran tanaman ini paling sering disebutkan dalam Alquran (Fauna and Flora of the Bible, 160 dan Lytton John Musselman, A Dictionary of Bible Plants, 48).

Pohon korma juga menjadi dasar untuk nama geografis sebuah situs dengan rumpun pohon palem. Misalnya, Yerikho disebut sebagai “kota pohon palem” (Ul. 34:3; Hak. 1:16, 3:13; 2Taw. 28:15) karena oasis di sana serta iklim yang berbeda yaitu panas dan kering. Elim (Kel. 15:27), salah satu perhentian pertama setelah umat Israel menyeberangi Laut Merah, ditandai dengan 70 pohon korma. Habitat seperti itu adalah objek keindahan. Bileam menyamakan Israel dengan kebun palem yang besar (Bil. 24:6). Tadmor (dari tamar), Palmyra modern di Suriah, adalah oasis pohon kurma yang direbut dan dibentengi oleh Salomo (2Taw. 8:4) (Musselman, A Dictionary of Bible Plants, 48).

Sebagai pohon dataran dan lembah, kurma saat ini secara intensif dibudidayakan di Lembah Jordan dan Aravah, kawasan Laut Mati dan Dataran Pesisir, terutama di distrik El Arish dan Gaza. Ini adalah bagian penting dari pertanian di bagian Israel yang panas dan hangat dan varietas yang berbeda telah menyesuaikan diri dengan kondisi iklim tertentu di setiap wilayah (Zohary, Plants of the Bible, 60).

Lalu, mengapa Salomo menggunakan motif pohon palem untuk menutupi dinding Bait Allah? Pertama, Salomo bermaksud mendekorasi dinding Bait Allah dengan pohon palem agar tampak lebih menarik dari dekorasi raja-raja lain (Paul R. House, 1, 2 Kings, 129). Pohon ini tampak agung dan megah Kedua, Salomo mendekorasi dinding Bait Allah dengan pohon palem karena pohon ini merupakan simbol kesuburan dan berkat (Mzm. 92:13) (Kamus Gambaran Alkitab, 524).

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Denny Teguh Sutandio

Reformed Exodus Community