Ditulis oleh: Pdt. Wahyu 'WePe' Pramudya
Ambisi itu kawan atau lawan dalam kehidupan ini? Saya mengamati ada orang-orang terbakar habis oleh karena ambisinya. Ingin segera menjadi sukses dan kaya rasa, tak lagi cermat dan waspada sehingga berakhir pada kerugian besar. Namun, di sisi lain saya juga melihat ada orang-orang yang hidup tanpa semangat, menyerah begitu saja, tanpa ambisi untu mengubah kehidupannya yang kurang baik.
Dalam perjalanan mengikuti Yesus, kita pun juga harus berurusan dengan keinginan atau ambisi yang ada di dalam diri kita. Percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya memberikan kita 3 tanda ketika ambisi itu telah membutakan mata kita.
Pertama, kita tak lagi peka pada kehendak Illahi. Ketika Yesus sedang mempercakapkan kehendak Allah di dalam hidup-Nya, yakni terkait dengan penderitaan yang harus terjadi, eh para murid justru berebut tentang siapa yang terbesar. Bayangkan berita tentang penderitaan dan kematian Yesus malah dilihat membuka pintu: siapa yang akan menggantikan-Nya sebagai pimpinan? Inilah orang yang sudah dibutakan oleh gelapnya ambisa diri. Ia tidak lagi peka dengan kehendak illahi.
Kedua, kita tak lagi memperhitungan konsekuensi. Ketika Yesus bertanya balik tentang kesanggupan murid-Nya untuk minum cawan dan menerima baptisan seperti yang akan terjadi dalam hidupnya, dengan cepat para murid menjawab sanggup. Jawaban yang tak lagi memahami apa yang sebenarnya Yesus maksudkan. Jalan penderitaan dan kematian-Nya tak akan sanggup dijalani oleh orang lain. Ambisi menggelapkan mata sehingga tak lagi mampu melihat konsekuensi.
Ketiga, kita tak lagi peduli pada kanan dan kiri. Ya, ambisa yang menggelapkan diri bisa menyebabkan hanya kepentingan diri yang mencuat ke permukaan, tak lagi pedui dengan orang-orang lain. JIka hanya ada dua murid Yesus yang duduk di kanan dan kiri, maka murid yang lain ada di mana? Di ”bawah” dan bukan bersama-sama duduk memerintah, bukan? Ambisi itu sungguh menyebabkan seseorang tak lagi mampu melihat dan peduli dengan orang-orang lain di sekitarnya.
Kita terpanggil untuk mengenali dan menyelaraskan ambisi dengan kehendak Kristus. Luruhkan ambisi yang membuat mata kita gelap sehingga melakukan tiga hal tersebut di atas. Selaraskan visi kita dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan dan kehendaki.
Photo by Monica Valls on Unsplash