Hasil Terbaik dari Kanaan (Kej. 43:11)

Posted on 21/01/2018 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Nike Pamela | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/Hasil-Terbaik-dari-Kanaan-Kejadian-43-11.jpg Hasil Terbaik dari Kanaan (Kej. 43:11)

Yakub pernah memerintahkan anak-anaknya untuk kembali membeli makanan ke Mesir, membawa kembali Simeon dan menunjukkan Benyamin kepada penguasa Mesir dengan membawa beberapa persembahan berupa hasil terbaik dari Kanaan (Kej. 43:11):

Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

Nama-nama hasil bumi Kanaan itu terdengar sedikit asing di telingan orang modern. Namun marilah kita belajar, kira-kira apa yang dimaksud dengan masing-masing hasil bumi itu.

Balsam

Bagi orang Indoesia, istilah ‘balsam’ itu adalah minyak dalam bentuk yang kenyal yang dipergunakan dengan cara dioleskan ke bagian tubuh yang sakit atau mengalami gangguan. Dalam bahasa Ibrani,  kata yang dipakai untuk ‘balsam’ kali ini adalah ƒor󠇦i (ada istilah lain seperti bosem, besem, nataf) berasal dari akar kata kerja yang artinya ‘meretakkan (karena ditekan). Yang dimaksud ƒor󠇦i  ini adalah getah dari semacam jenis pohon perdu yang warnanya selalu hijau. Ada yang mengatakan bahwa getah pohon ini mengeluarkan minyak dan warnanya kuning kehijau-hijauan. Untuk mendapatkan getahnya, orang perlu menyayat bagian batang serta cabang-cabangnya yang selanjutnya mengeluarkan butiran-butiran kecil. Butiran-butiran tersebut dikumpulkan dan membentuk yang disebut dengan balsam itu. Namun ada pula yang mengatakan  bahwa ƒor󠇦i  ini adalah pohon mastik  yang mengeluarkan getah yang harum baunya berwana kuning muda. Baik buah, daun ataupun kulit kayu dari pohon ini menghasilkan minyak yang dapat dipakai sebagai obat.

Kata ƒor󠇦i ini hanya dipergunakan 6 kali dalam Perjanjian Lama, yaitu di Kej. 37:25; 43:11; Yer. 8:22; 46:11; 51:8; Yeh 27:17.  Tiga kali kemunculannya dalam kitab Yeremia secara khusus mengidentikkan ƒor󠇦i ini dengan obat penyembuhan walaupun digunakan dalam bahasa kiasan.

Pergilah ke Gilead mengambil balsam, hai anak dara, puteri Mesir! Sia-sia engkau memakai banyak obat, kesembuhan tidak akan kaudapat! (Yer 46:11)

Tiba-tiba Babel jatuh dan pecah, ratapilah dia! Ambillah balsam untuk lukanya, mungkin ia menjadi sembuh! (Yer 51:8)

Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku? (Yer 8:22)

Beberapa kali kemunculan kata ƒor󠇦i itu diidentikkan dengan Gilead (Kej 37:25; Yer. 8:22; 46:11). Cukup menarik penyebutan tersebut karena tidak ada bukti bahwa di Gilead pernah tumbuh pohon atau belukar sejenis itu. Ada 2 kemungkinan tentang istilah ‘balsam dari Gilead’ ini. Pertama, kemungkinan Gilead bukan penghasil (producer)  balsam melainkan hanya pemasok (importer) dari balsam itu ke daerah-daerah lain. Dari sisi geografis, pandangan ini memiliki kemungkinan yang tinggi. Gilead terletak di sebelah timur sungai Yordan atau sebelah timur laut dari Laut Mati. Daerah Israel kebanyakan terletak di sebelah barat sungat Yordan menghadap Laut Mediterania. Selain itu Gilead menghubungkan Bashan di utara dan Moab di selatan. Untuk menghubungkan daerah utara dan selatan ada sebuah rute yang disebut King’s Highway yang merupakan rute perdagangan internasional. Di rute internasional itulah salah satunya Gilead berada.

…suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir (Kej.37:25).

Kedua, berdasarkan terjemahan Septuaginta yang menerjemahkan ƒor󠇦i  dengan rhetine yang berarti ‘getah pinus’ rupanya merupakan salep obat yang terbuat dari getah pinus dicampur dengan minyak zaitun. Salep obat ini merupakan hasil dari  daerah Galatia bagian atas dan Transyordan. Seorang sejarawan Yunani kuno, Theophratus, merujuk obat salep tersebut dengan balsem dari Gilead.

Kembali pada pembahasan inti, setidaknya Kidung Agung 5:10-16 memberikan gambaran dari kepala (ay. 11) hingga kaki (ay. 15) seorang laki-laki. Untuk mempermudahnya, maka pembahasan ini akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pujian terhadap bagian kepala laki-laki (ay. 10-13) dan bagian badan laki-laki (ay. 14-16)

Bagian Kepala (ay. 10-13)

Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.

Sang wanita memuji sang pria dengan pujian ‘putih bersih’. Apa yang dimaksud dengan putih bersih (ƒaµ)? Kata ‘putih bersih’ (ƒaµ) muncul beberapa kali dalam Perjanjian Lama, contohnya di:

Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: "Aku akan menjenguk dari tempat kediaman-Ku dengan tidak bergerak, seperti hawa panas yang mendidih waktu panas terik, seperti kabut embun di panas musim menuai." (Yes 18:4)

Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini dan kepada penduduk Yerusalem: "Angin panas dari bukit-bukit gundul di padang gurun bertiup ke arah puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan untuk membersihkan, (Yer 4:11)

Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu menimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas. (Yes 32:4)

Kata ‘putih bersih’ (ƒaµ) memiliki pemahaman seperti sesuatu warna yang ‘bersinar’ dan ‘menyilaukan wajah’. Sedangkan kata ‘merah cerah’ (¹d©m) adalah kata yang sama yang dikenakan pada saat Esau lahir (Kej. 25:25). Daud juga dikatakan memiliki wajah yang kemerah-merahan (1 Samuel 16:12; 17:42). Jadi ketika sang wanita memuji sang pria dengan ‘putih bersih dan merah cerah kekasihku’ itu menggambarkan kulit wajah yang kemerah-merahan bersinar.

Perbandingan sang kekasih yang menyolok di antara selaksa orang adalah penggambaran tertinggi sang kekasih dibanding pria lain. Kata ‘selaksa’ yang berarti 10.000 merupakan angka tertinggi yang dipakai dalam perbandingan di dalam puisi Ibrani (band. 1 Sam 18:7-8; 21:11; 29:5; Mazm. 91:7). Penggunaan frase ‘menyolok mata di antara selaksa orang’ bukan merujuk pada jumlah nominalnya melainkan pada nilai yang tak terbatas (Kej. 24:60; Bil. 10:36; Ul. 33:2; Maz. 3:7).

Bagaikan emas, emas murni kepalanya

Selanjutnya, ketika dikatakan kepalanya seperti emas murni, maka penggambaran tersebut menjadi sebuah teka-teki yang membingungkan. Namun ada yang menarik muncul di bagian ini, yaitu kata emas. Kata emas muncul 2 kali dengan 2 kata berbeda, yaitu ketem dan paz.  Dan kata ketem berbentuk construct dengan paz, yang jika diterjemahkan berarti ‘emas dari emas termurni’. Di dalam PL, emas seringkali dipergunakan untuk menggambarkan ide tentang keindahan, nilai dan sesuatu yang jarang ada (Ayub 28:12-19; Maz. 19:10-11; 119:127; Ams 8:19; Yes. 13:12; Rat 4:2). Saat itu daerah Israel bukanlah penghasil emas, tetapi mereka mengimpornya dari daerah lain. Kondisi ini menjadikan emas sebagai komoditas yang jarang dan berharga. Dan ketika yang digambarkan seperti emas itu adalah kepala seorang laki-laki, maka yang menjadi penekanan adalah adalah pribadi laki-laki itu sendiri. Dibanding bagian tubuh lainnya, kepala menggambarkan pribadi seseorang.

Rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.

Kata "rambutnya mengombak" merupakan hapax legomena, yaitu istilah yang hanya muncul sekali dalam seluruh PL atau dalam satu kitab. Kali ini istilah tersebut hanya muncul sekali dalam keseluruhan PL, yaitu di Kid. 5:11. Kata ini memiliki akar kata yang mirip dengan kata yang berarti "tumpukan". Dengan kata lain, rambut sang pria bermodel seperti tumpukan dari satu lapisan ke lapisan berikut (curly).

Rambutnya dikatakan bukan hanya sekedar berombak melainkan juga hitam. Dan untuk menggambarkan kepekatan hitamnya, diambillah gambaran bulu burung gagak (raven) yang memang dikategorikan bukan hanya hitam, tapi hitam pekat (deep black).

Dari beberapa gambaran sementara ini, kita akan mendapatkan berbagai kontras warna dari putih bersinar, merah, keemasan dan hitam pekat. Sungguh sebuah perpaduan warna yang cukup mencolok untuk gambaran seorang pria.

NK_P

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Nike Pamela

Reformed Exodus Community