Favoritisme Diantara Keluarga Bapa Leluhur (Bagian 3)

Posted on 09/12/2018 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Nike Pamela | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/favoritisme-diantara-keluarga-bapa-leluhur.jpg Favoritisme Diantara Keluarga Bapa Leluhur (Bagian 3)

(Lanjutan tgl 2 Desember 2018)

Alkitab secara implisit memberi gambaran tentang pribadi Ishak dan hubungannya dengan ibunya, Sara. Ishak sangat mengasihi dan dekat dengan ibunya. Kematian Sara merupakan pukulan berat baginya, namun keberadaan Ribka menggantikan kedukaannya setelah ditinggal mati ibunya. Perhatikan, dalam Kej. 24:67, referensi Sara sebagai ibu Ishak muncul 2 kali.

Lepas dari semua kemungkinan penyebab favoritisme ini, apa yang dilakukan Ishak dan Ribka adalah perbuatan yang salah.

 

Akibat Favoritisme atas Anak

Ada beberapa akibat yang dihasilkan dari favoritisme Ishak dan Ribka terhadap Esau dan Yakub yang jika disimpulkan merupakan konflik yang berkepanjangan sepanjang sisa kehidupan keluarga ini.

  1. Orang tua ‘buta’ terhadap perintah Allah. Ishak pastinya tahu tentang janji Allah bahwa hak kesulungan bukan diberikan pada anak sulung (Esau), tetapi pada Yakub (Kej. 25:23). Favoritisme-nya pada Esau membuat dia melanggar perintah Allah itu dengan berencana akan memberi berkat hak kesulungan pada Esau, bukan Yakub.
  2. Orang tua menjadi ‘buta’ terhadap dosa. Entah karena favoritisme-nya pada Yakub atau salah interpretasi terhadap perintah Tuhan, Ribka harus mengambil inisiatif untuk menipu suaminya sendiri. Ribka bahkan rela menanggung kutuk yang seharusnya ditimpakan pada Yakub jika seandainya usaha menipu Ishak gagal (Kej. 27:13). Ribka seharusnya percaya bahwa tanpa dia harus mengambil inisiatif untuk menipu Ishak, janji Allah tentang hak kesulungan pada Yakub, bukan Esau, akan tetap berlangsung.
  3. Orang tua ‘buta’ terhadap kesalahan anak. Ketika Esau mengambil istri-istri dari bangsa Het (Kej. 26:34), Alkitab menyatakan bahwa hal itu menimbulkan kepedihan di hati Ishak dan Ribka. Baik Ishak (Kej. 28:1b) dan Ribka (Kej. 27:47) melihat kasus pernikahan Esau dengan perempuan Kanaan sebagai sesuatu yang penting hingga Yakub diberi nasehat untuk itu menjelang detik-detik Yakub meninggalkan kedua orang tuanya. Tidak ada indikasi bahwa Ishak memberi nasehat atau menegur Esau untuk kasus ini. Esau baru menyadari jika ayahya tidak menyukai keputusannya kawin dengan perempuan Kanaan setelah mendengar tentang nasehat Ishak kepada Yakub yang melarangnya kawin dengan perempuan Kanaan (Kej. 28:6-9). Untuk itu dapat disimpulkan bahwa Ishak, entah karena favoritisme-nya yang berlebihan terhadap Esau, tidak menegur Esau (padahal setelah Esau mengetahui keinginan ayahnya itu, Esau mengambil perempuan dari keturunan Ismail, anak Abraham, Kej. 28:9). Ribka mungkin juga tidak menegur, entah karena dia tidak peduli atau kurang mencintai Esau.
  4. Esau benci terhadap Yakub, Yakub takut pada Esau (Kej 27:41; Kej. 32). Memang dari sejak di kandungan, Yakub dan Esau telah nampak ‘berperang’ satu sama lain, selanjutnya akibat favoritisme Ishak-Ribka itu, benih permusuhan semakin tajam dan hal itu memuncak pada penipuan yang dilakukan Yakub untuk mendapakan hak kesulungan.

 

Favoritisme dalam Keluarga Yakub

Di antara lingkaran keturunan Abraham, mungkin keluarga Yakublah yang paling banyak mengalami dan merasakan akibat favoritisme yang timbul. Hal ini disebabkan karena keluarga Yakub merupakan keluarga besar dengan  masalah yang sangat kompleks. Apabila Ishak berhadapan dengan favoritisme atas 2 anak, Yakub berhadapan dengan favoritisme atas 2 istri.

 

Bersambung…….

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Nike Pamela

Reformed Exodus Community