Apakah Paulus dalam Efesus 4:8 Keliru Mengutip Mazmur 68:19?

Posted on 12/12/2021 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Denny Teguh Sutandio | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2021/12/Apakah-Paulus-dalam-Efesus-4-8-Keliru-Mengutip-Mazmur-68-19.jpg Apakah Paulus dalam Efesus 4:8 Keliru Mengutip Mazmur 68:19?

Ketika kita menjumpai guru/dosen atau teman kita mengutip sebuah buku atau surat kabar, tetapi isi kutipannya kurang tepat, apa yang akan kita lakukan? Mungkin kita akan memprotesnya. Nah hal serupa juga terjadi dengan Efesus 4:8. Di Efesus 4:8, Paulus mengutip Mazmur 68:19, “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan (ebdōken) pemberian-pemberian kepada manusia.” Namun Mazmur 68:19 berbunyi, “Engkau telah naik (‘ālîtā) ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan (šābîtā ššebî); Engkau telah menerima (lāqaḥtā) persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah.” Mengapa di Efesus 4:8, Paulus mengutip Mazmur 68:19 dengan berkata bahwa Ia memberikan pemberian-pemberian, sedangkan Mazmur 68:19 berkata bahwa Allah menerima atau membawa atau memperoleh pemberian-pemberian?

Sebagai seorang murid Gamaliel, Paulus pasti mengetahui tafsiran tradisional Yahudi orthodoks yaitu Targum Aram. Di dalam Targum Aram, kata “lāqaḥtā” (“Engkau telah membawa”) ditafsirkan “yehabtā” (“Engkau telah memberikan.” Targum Aram dari Mazmur sebenarnya merupakan karya yang cukup belakangan, namun penulisnya menggunakan tradisi rabinik kuno. Tradisi rabinik kuno menafsirkan kata “lāqaḥ” (“untuk mengambil”) sebagai ḥālaq (“untuk mendistribusikan”) (Gleason L. Archer, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, 689 dan Andrew T. Lincoln, Ephesians, 242). Dengan kata lain, perkataan Mazmur 68:19, “Engkau telah menerima persembahan-persembahan” berarti Allah menerima pemberian dari manusia bukan untuk disimpan sendiri seolah-olah Dia memerlukan sesuatu dari tangan manusia (bdk. Kis. 17:25), tetapi untuk diberikan kepada manusia. Kesimpulannya Allah telah menerima persembahan-persembahan dari manusia untuk diberikan kepada manusia (Archer, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, 689-690).

Persembahan apa yang Allah terima dari manusia menurut Mazmur 68:19? Menurut konteksnya, Mazmur 68 merupakan mazmur seruan kepada Allah supaya menyelamatkan dan membenarkan umat-Nya seperti pada masa lalu dan di ayat 17-19, Daud menggambarkan kemenangan Allah yang mendaki Gunung Sion, mungkin dalam gambaran tabut perjanjian, di mana Ia akan berdiam di antara umat-Nya dan memerintah mereka. Kemenangan-Nya menunjukkan bahwa Dia Mahakuasa dan semua raja lari ketakutan di hadapan-Nya. Oleh karena itu, tidak heran di ayat 19, Daud berkata bahwa Allah “membawa tawanan-tawanan” yang berarti Ia membawa para raja yang lari ketakutan dan Ia “menerima persembahan-persembahan di antara manusia” yang berarti Ia menerima upeti dari para raja tersebut. Dengan mengutip Mazmur 68:19, Paulus mengajar jemaat Efesus bahwa sebagaimana Allah menang atas para musuh Daud dengan membawa para tawanannya yaitu para raja yang lari ketakutan dan menerima upeti dari mereka, maka Tuhan Yesus yang naik ke Sorga menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan atas langit dan bumi yang bukan hanya menang mengalahkan kuasa dosa, iblis, dan maut, tetapi membawa para tawanan (yaitu dosa, iblis, dan maut) untuk “dipermalukan.” Kemudian Ia yang naik ke Sorga bukan hanya menerima “upeti” yaitu penghormatan dari para tawanan, tetapi juga memberikan “upeti” yang berupa karunia-karunia Roh Kudus di dalam jemaat (Ef. 4:11) (John Stott, Efesus, 151 dan Allen P. Ross, A COMMENTARY ON THE PSALMS Volume 2 (42—89), 476). Dengan kata lain, kutipan Efesus 4:8 dari Mazmur 68:19 tidak keliru.

Informasi ini mengajar kita bahwa Allah (Kristus) yang menerima pemberian-pemberian yaitu penghormatan dari semua orang sebagai Allah yang Mahakuasa adalah Allah yang memberikan karunia-Nya kepada umat-Nya agar umat-Nya bertumbuh di dalam Kristus (Ef. 4:15). Sudahkah kita memuliakan Dia yang berkuasa atas segala ciptaan-Nya dan makin hari makin mengenal-Nya? Amin.

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Denny Teguh Sutandio

Reformed Exodus Community