Dalam teks ini Paulus memberikan nasihat: “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat.” Sekilas ayat ini memang membingungkan. Kita terbiasa menafsirkan “kebaikan hati” dalam kaitan dengan pemberian sesuatu kepada orang lain. Ketika kita menafsirkan ke arah sana, kita langsung teringat pada larangan yang diberikan oleh Tuhan Yesus yang berkaitan dengan pemberian sedekah. Kita dilarang untuk memamerkan pemberian kita di depan orang lain (Mat. 6:1-4).
Jadi, bagaimana kita memahami nasihat Paulus di Filipi 4:5? Apakah ayat ini memperbolehkan kita untuk menunjukkan pemberian di hadapan orang lain?
Sebelum menyelidiki ayat ini secara lebih detail di bagian selanjutnya, kita perlu memahami bahwa Alkitab sebenarnya tidak anti terhadap segala pemberian yang diketahui oleh orang lain. Pemberian Yusuf (atau Barnabas) dilakukan di depan para rasul (Kis. 4:36-37). Demikian pula dengan pemberian Ananias dan Safira (Kis. 5:1-11). Yang membedakan keduanya adalah motivasi dalam hati. Yusuf memberi dengan ketulusan, Ananias dan Safira menginginkan pujian. Jadi, tidak semua pemberian yang diketahui oleh orang lain menyalahi larangan Tuhan Yesus di Matius 6:1-4.
Sekarang kita akan membahas Filipi 4:5. Kunci untuk memahami ayat ini terletak pada kata “kebaikan hati” (epieikes). Kata ini tidak berhubungan dengan pemberian sesuatu kepada orang lain. Kata epieikes muncul beberapa kali dalam Perjanjian Baru (Tit. 3:2; Yak. 3:17; 1Tim. 3:3; 1Pet. 2:18). Pemunculannya selalu dalam konteks relasi horizontal antar manusia, seringkali dalam kaitan dengan perselisihan atau pertengkaran (Tit. 3:2; Yak. 3:17). Secara khusus, kata ini dikontraskan dengan sikap yang gampang marah (1Tim. 3:3) atau kebengisan (1Pet. 2:18). Dari semua pemunculan ini dapat disimpulkan bahwa epieikes merujuk pada sikap yang tidak reaktif pada saat berada dalam keadaan yang buruk. Intinya, sikap ini berkaitan dengan sikap yang tidak mudah marah. Berbagai versi Inggris memberi terjemahan yang berlainan tetapi dengan maksud yang hampir sama: reasonableness (ESV), moderation (KJV), gentle spirit/gentleness (NIV/NASB), forbearance (RSV).
Jika yang dimaksud dengan epieikes adalah seperti di atas, sikap ini jelas tidak bisa tidak terlihat oleh orang lain. Orang-orang di sekeliling kita pasti memperhatikannya. Kita tidak perlu memamerkannya. Semua pasti tahu.
Sebagai analogi kita mungkin bisa mengaitkannya dengan posisi kita sebagai terang dunia. Di mana ada terang di tengah kegelapan pasti akan terlihat. Kita tidak perlu memamerkan terang di tengah kegelapan. Kehadiran kita saja sudah pasti dilihat. Tidak heran, Tuhan Yesus bahkan berkata: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16). Soli Deo Gloria.
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash