Ada yang menanyakan, apakah benar Ayub hidup sejaman dengan era para patriarkh (Abraham, Ishak dan Yakub)? Jika memang hidup sejaman dengan para patriarkh, mengapa peletakan kitab Ayub jauh sekali dari urutan kitab Kejadian yang mencatat sejarah tentang para patriarkh?
Yang perlu dipahami lebih dahulu adalah bahwa Alkitab, dalam hal ini khususnya kitab-kitab Perjanjian Lama, tidak disusun secara konsisten berdasarkan kronologis. Contoh paling bagus adalah kitab nabi-nabi, baik nabi-nabi besar maupun nabi-nabi kecil. Mengapa tidak konsisten? Karena memang kitab-kitab dalam Alkitab tidak dimaksudkan untuk sekedar menyusun kisah-kisah kronologis. Selain itu pengelompokan atau penyusunan kitab-kitabnya adakalanya juga berdasarkan genre kitab; salah satu contohnya adalah kitab Ayub ini. Walaupun latar belakang historis kitab Ayub terjadi di era sekitar Abraham, namun karena isinya lebih dominan berbentuk percakapan dalam puisi, maka kitab Ayub diletakkan bersamaan dengan kelompok kitab-kitab puisi.
Banyak sarjana merujuk latar belakang sosial kehidupan Ayub adalah pada masa para patriarkh hidup. Salah satu dukungan referensi berasal dari kitab Ayub sendiri yang banyak berhubungan dengan referensi era para patriarkh, misalnya:
- kekayaan Ayub dihitung berdasarkan banyaknya ternak dan budak (1:3; 42:12) yang juga berlaku pada jaman Abraham (Kej. 12:16; 13:2) dan Yakub (Kej. 30:43; 32:5).
- ibadah yang dilakukan Ayub berbentuk korban persembahan ternak dan Ayub sendiri sebagai kepala keluarga memimpin ibadah tanpa adanya imam sebagai perantara (1:5; 42:8). Hal ini berlaku juga di era para patriarkh (12:7-8; 15:9-10; 31:54).
- bentuk mata uang yang muncul di masa Ayub adalah uang kuno : kesita (42:11) dan itu juga dipergunakan pada jaman Abraham (Kej. 33:19; Yos. 24:32).
- rentang waktu hidup Ayub sekitar 200 tahun (bdg. 42:16). Rentang waktu ini berhubungan dengan usia para patriarch (bdg. Terah, ayah Abraham, mati pada usia 205; Abraham 175; Yakub 147). Setelah berakhirnya peristiwa kehilangan Ayub, Ayub masih diberkati dengan 10 anak lagi (42:13) dan dia masih hidup 140 tahun lagi sesudahnya hingga generasi ke-4 (42::16-17)
- Orang Syeba dan Kasdim adalah para nomaden pada jaman Ayub (Job 1:15, 17), begitu juga pada jaman Abraham (karena selanjutnya, dalam catatan sejarah mereka bukanlah bangsa nomaden)
- Anak-anak perempuan Ayub juga adalah pewaris kekayaan Ayub (selain anak-anak lelakinya; 42:15). Hal ini tidak mungkin berlaku pada jaman hukum Musa jika masih ada anak laki-laki yang hidup (Bil. 27:8).
- Kata ‘Mahakuasa’ yang ditujukan kepada Allah dipergunakan sebanyak 31 kali di Ayub dan merupakan sesuatu yang sudah umum dipakai sejak era para patriarkh (Kej. 17:1; Kel. 6:3).
- Beberapa nama orang dan tempat dalam kitab Ayub berhubungan dengan kitab Kejadian, misalnya:
- Orang Syeba (Ayub 1:15; 6:19) = cucu Abraham (Kej 25:3)
- Tema, cucu Abraham yang lain (Kej. 25:15) = Tema dalam Ayub (6:19)
- Elifas (Ayub 2:11) = anak Esau (Kej. 36:4)
- Us (Ayub 1:1) = nama keponakan Abraham (Kej. 22:21)
Dengan berbagai referensi dukungan di atas sangatlah mungkin memang Ayub hidup di era para patriarkh. Walaupun di PL terletak setelah kitab Ester, bukan berarti Ayub hidup di era setelah Ester.