Jika memang Efod adalah pakaian khusus yang hanya dipakai imam besar (bahkan anak-anak Harun pun tidak memakai efod), bagaimana mungkin Samuel yang masih kecil dikatakan : ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan. (1 Sam. 2:18)? Tentang imam di Nod dikatakan : ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan (1 Sam. 22:18). Dan ketika raja Daud menari-nari di hadapan tabut Allah dikatakan bahwa ia memakai kain efod dari linen (2 Sam 6:14). Ada kesamaan antara jenis efod yang dipakai baik oleh Samuel kecil, 85 imam di Nod dan raja Daud, yaitu efod dari linen. Apakah yang dimaksud dengan ‘efod dari linen’ (Ibrani : efod bad) ini?
Istilah ‘efod dari linen’ mungkin terkesan berlebihan karena efod yang diperintahkan Tuhan untuk dibuat memang juga terbuat dari linen (Kel. 39:2-3). Dengan kemunculan frase ‘efod dari linen’ dan keterangan bahwa memang efod imam besar salah satunya terbuat dari linen, maka ada 2 kemungkinan yang timbul. Pertama, istilah ‘efod dari linen’ tidak sama dengan efod yang dimaksud di Kel. 39 itu. Kedua, kedua efod merujuk pada obyek yang sama namun istilah yang dipakai itu berbeda.
Kata ‘efod’ juga berarti ‘penutup’ (dan kata-kata sejenis) (bdg. paralelisme di Yes. 30:22 ‘disalut dengan perak’ paralel dengan ‘dilapis (Ibr : efod) dengan emas’). Intinya adalah efod itu bukan istilah eksklusif buat baju imam besar melainkan merujuk pada bagian dari pakaian pada umumnya yaitu semacam penutup pakaian atau mungkin istilah ‘rompi’ akan lebih mudah untuk mewakili gambaran tentang efod itu sendiri. Imam besar hanya akan memakai efod (rompi khusus buat imam besar) pada hari-hari tertentu ketika dia menghadap Tuhan. Rompi efod ini dirancang khusus untuk kelengkapan tugas imam besar. Dan bukan hanya sekedar khusus, tapi bahan-bahan untuk membuat efod imam besar terdiri dari bahan-bahan yang mahal: dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya. Selain itu yang melakukan proses pembuatan efod itu haruslah seorang ahli (Kel. 28:6).
Dengan pemahaman bahwa efod adalah sebuah rompi maka adalah lebih mudah menerangkan bahwa kemunculan efod dalam kitab-kitab sejarah, yaitu efod yang dipakai Samuel kecil (1 Sam. 2:18), yang dipakai 85 imam di Nod (1 Sam 22:18), serta yang dipakai raja Daud ketika dia menari saat tabut Allah dipindahkan ke Yerusalem (2 Sam 6:14), memanglah sebuah efod, yaitu rompi. Efod yang dipakai imam besar berbeda dengan efod yang dipakai Samuel kecil, 85 imam di Nod, dan raja Daud. Bahkan secara khusus efod milik Samuel kecil, 85 imam di Nod, dan raja Daud diberi penjelasan yaitu ‘efod dari lenan’ yaitu efod yang berbeda bahan dari milik imam besar. Efod milik imam besar terbuat dari lenan halus (Ibr: shesh) (Kel. 28:6) mirip jenis kain lenan yang dipakai dalam beberapa bagian dari Kemah Suci, misalnya : tenda (Kel. 38:6), layar yang mengelilingi pelataran kemah suci (Kel. 38:16), kemeja Harun dan anak-anaknya (Kel. 39:27), dll. Efod yang dipakai Samuel, 85 imam di Nod serta raja Daud bukanlah bahan lenan halus melainkan lenan biasa. Sepertinya para imam atau pelayan di kemah suci juga memakai seragam efod (rompi jenis tertentu), namun bukanlah jenis efod yang dipakai imam besar. Ini sesuai dengan konteks ketika Samuel kecil memakai efod yaitu dia adalah pelayan di hadapan Tuhan (1 Sam. 2:18); begitulah pula dengan para imam di Nod yang jumlahnya 85 juga memakai seragam yang sama, yaitu efod dari lenan.
Itu pulalah yang dicurigai sebagian orang ketika kasus Mikhal yang menegur Daud menari-nari dan dianggap menelanjangi diri (2 Sam 6:20). Mikhal dianggap malu dengan Daud karena di menari-nari dengan orang banyak dengan hanya menggunakan rompi lenan, bukan pakaian kebesarannya sebagai seorang raja. Ketika dikatakan: ‘Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga’ lalu diikuti keterangan ‘ia berbaju efod dari kain lenan’, hal ini bukan penjelasan biasa karena nantinya itulah yang menjadi inti keberatan Mikhal dengan Daud. Darimana kita mengetahui hal ini? Karena sebenarnya di ayat sebelumnya, yaitu ay. 5 sudah dituliskan : ‘Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap’, namun di ayat 14 diberikan tambahan keterangan ‘ia berbaju efod dari kain lenan’.