Apa Arti Kata Shalom?

Posted on 29/12/2019 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Nike Pamela | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/apa-arti-kata-shalom.jpg Apa Arti Kata Shalom?

Dalam era dimana media sosial semakin merambah dunia dan aktifitas sosial umat manusia, kemunculan kata “Shalom” acapkali ditemukan ketika orang-orang Kristen mulai menyapa rekan-rekannya atau memulai sebuah rangkaian percakapan dalam bentuk tulisan. Di mimbar pun kita seringkali mendengar kata ini diucapkan untuk memulai rangkaian acara. Orang-orang Israel modern sekarang juga mengucapkan salam kepada orang lain dengan mah shalomkah? yang artinya ‘how is your shalom?’ Namun sebenarnya, apakah  arti dari salam “Shalom” itu sendiri?

Kata ‘shalom’ pertama kali muncul di Kej. 15:15 yang merujuk pada janji Allah kepada Abraham, yaitu bahwa keturunan Abraham akan sangat banyak tak terhitung seperti bintang di langit dan pasir di laut. Namun keturunan Abraham itu kelak akan diperbudak oleh sebuah bangsa dalam jangka waktu yang cukup lama. Ketika itu semua terjadi, Abraham akan pergi kepada nenek moyangnya dengan sejahtera (shalom), dalam arti Abraham telah akan mati dengan tenang. Setelah itu kata shalom juga muncul di Kej. 29:6 dan langsung muncul 2 kali: Selanjutnya katanya kepada mereka: "Selamatkah ia?" Jawab mereka: "Selamat! Tetapi lihat, itu datang anaknya perempuan, Rahel, dengan kambing dombanya." Kalimat ini muncul ketika Yakub menanyakan tentang kabar Laban kepada beberapa orang dari Haran yang mengenal Laban.

Seperti halnya banyak kata dalam bahasa Ibrani lainnya, kata “shalom” yang biasanya diterjemahkan “damai”, memiliki arti yang lebih luas dari sekedar “damai”. “Damai” biasanya dipahami sebagai sebuah kondisi dimana tidak terjadi peperangan atau adanya ketenangan jiwa. Namun sebenarnya kata “shalom” mengandung arti yang jauh melebihi pengertian-pengertian tersebut. Kata “shalom” berkonotasi tentang sebuah keutuhan hidup yaitu tentang ‘kesejahteraan, kesehatan, keamanan, kemakmuran, keutuhan, integritas dan kesempurnaan’.

Setidaknya ada 3 lapisan dari pemahaman kata “shalom”. Pertama, kata “shalom” merujuk pada kemakmuran dan kesejahteraan secara materi. Pemahaman ini mencakup kesehatan fisik, kemampuan untuk memperoleh makanan, pemeliharaan dan tempat perlindungan (Kej. 29:6; 37:14; 43:27-28; Kel 18:7; 1 Sam. 10:4; 17:18, dl). Dalam Alkitab, kata “shalom” ini sangat baik dipergunakan ketika seseorang menyapa orang lain dengan kata “shalom” ini. Kedua, kata “shalom” berfokus pada keadilan. Arti kata “shalom” pada bagian inilah yang seringkali memenuhi pemikiran kita ketika mengucapkan kata “shalom”. Kata “shalom” diidentikkan  dengan tidak ada peperangan atau adanya ketidakadilan. Justru pemahaman kata “shalom” pada bagian ini mengacu pada restorasi atau pemulihan kembali hubungan yang benar antar sesama manusia (2 Sam. 11:7; Maz. 34:13-14; Yer. 9:8). Ketiga, kata “shalom” merujuk pada integritas atau kejujuran seseorang. Ketika seseorang melakukan apa yang benar, apa yang seharusnya memang dilakukan, walaupun tidak ada yang mengetahuinya, di situlah kata “shalom” layak dilontarkan (Zak. 8:16; Maz. 37:37).

Ketiga cakupan tersebut bukanlah merupakan sebuah pilihan namun ketiganya masing-masing membentuk sebuah gambaran utuh dari kata “shalom”. Salam “shalom” bukan hanya menyatakan bahwa segala sesuatu berjalan baik dalam hidup kita tetapi juga dalam kehidupan orang lain.

Kota Yerusalem menjadi salah satu lambang keinginan akan adanya shalom itu. Nama Yerusalem berasal dari Ibrani yerushalayim, yang artinya ‘foundation of peace’. Ada pula nama raja Salomo juga tidak dapat dilepaskan dari kata shalom itu sendiri. Salomo berasal dari kata shelomoh yang artinya ‘peaceful’.

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Nike Pamela

Reformed Exodus Community